Jembatanbaja Jembatan baja adalah konstruksi dengan berbagai elemen dan sistem struktural menggunakan bahan baja, antara lain: lantai jembatan, gelagar, rangka utama, perancah dan hanger. 3. Jembatan Beton Jembatan yang memanfaatkan beton (concrete bridge)sebagai material utama. 4. Jembatan komposit (composite bridge)
Gelagarjembatan merupakan konstruksi bangunan yang memiliki beragam penampang sesuai jarak bentangan mulai dari pendek hingga panjang. Beberapa jenis meliputi, I beams, T beams, U beams dan Box beams. Dalam uraiakn ini akan kami ulas mengenai apa saja jenis-jenis gelagar atau girder sesuai bentangannya
Jembatanyang berbentuk gelagar terdiri atas lebih dari satu gelagar tunggal yang terbuat dari beton, baja atau beton prategang. Jembatan jenis ini dirangkai dengan menggunakan diafragma, dan umumnya menyatu secara kaku dengan pelat yang merupakan lantai lalu lintas. Jembatan gelagar ini digunakan untuk variasi panjang bentang 5-40 meter. 4.
Masingmasing tipe struktur jembatan cocok digunakan untuk kondisi yang berbeda. Menurut Satyarno (2003), sesuai dengan perkembangan, bentuk jembatan berubah dari yang sederhana menjadi yang sangat komplek. Secara garis besar terdapat sembilan macam perencanaan jenis jembatan yang dapat digunakan, yaitu: 1) Jembatan Gelagar Biasa
TipeJembatan Menurut Jenis Struktur Atas (Upper Structure) Arch Bridge Cable Stayed Bridge Girder Bridge Rigid Frame Bridge Suspension Bridge Truss Bridge Structural Type Material Rentang Bentang (m) Bentang maksimum dalam realita Slab (Pelat) Concrete 0 - 12 Girder (Gelagar) Concrete 12 - 250 240, Hamana-Ko Lane
23. Bentuk dan tipe jembatan. Menurut Satyarno 2003 struktur jembatan mempunyai berbagai macam tipe, baik dilihat dari bahan strukturnya maupun bentuk strukturnya. Masing - masing tipe struktur jembatan cocok digunakan untuk kondisi yang berbeda sesuai perkembangan, bentuk jembatan berubah dari yang sederhana menjadi yang sangat komplek.
Jembatandalam fungsinya terbagi dalam 3 jenis, yaitu: Jembatan Pejalan Kaki Yang pertama ini adalah jembatan pejalan kaki atau jembatan penyebrangan orang, jembatan ini sering kita lihat pada jalur penyebrangan ataupun di halte busway. Jembatan Jalur Kereta Api
lebarstandar jembatan yang dianjurkan yaitu: a) lebar 1,0 m sampai dengan 1,4 untuk pejalan kaki dua arah (jembatan pejalan kaki kelas ii) b) lebar 1,4 m sampai dengan 1,8 m untuk tiga pejalan kaki yang berjalan beriringan (jembatan pejalan kaki kelas i) jika berdasarkan footbridges manual for construction at community and district level
Gambarno.2 dan nomor 3 diatas merupakan gambaran singkat mengenai VLANs, yaitu sebuah perangkat yang bisa digunakan untuk membuat network sesuai segmentasi masing2 sehingga traffic data lebih teratur dan terkontrol, daripada menggunakan switch/hub konvensional.
Komponenbagian dari jembatan busur terbagi dalam 2 komponen: (1) Struktur atas dan (2) Struktur bawah. 1. Struktur Atas. Menurut Pranowo, dkk (2007) struktur atas jembatan adalah bagian dari struktur jembatan yang secara langsung menahan beban lalu lintas untuk selanjutnya disalurkan ke bangunan bawah jembatan.
z1K9E. Ilustrasi Jenis-jenis Jembatan serta Contoh dan Fungsinya Sumber menjadi sebuah media bangunan yang manfaatnya sangat terasa dan berdampak penting bagi banyak orang. Dalam hal ini, ternyata banyak jenis-jenis jembatan yang dibangun sesuai dengan kebutuhan dan fungsinya. Yuk, simak jenis-jenis jembatan pada artikel JembatanDikutip dari buku Teknik Pelaksanaan Konstruksi Bangunan karya Nur Sahid 492017, metode pelaksanaam konstruksi jembatan diawali dengan pekerjaan tanah, yaitu pembersiham lahan atau lapangan, supaya titik-titik yang dibangun dapat kelihatan jelas, serta gangguan-gangguan dari luar itu perlu itu, konstruksi bangunan atas pada jembatan yang biasa dikerjakan adalah dua hal berikut 1 konstruksi bangunan atas jembatan terbuat dari beton 2 konstruksi bangunan atas jembatan teebuat dari jenis-jenis jembatan beserta contoh dan fungsinya yang dapat diketahui untuk pembelajaran Jembatan Cable StayedKabel merupakan bahan atau material utama dalam struktur bangunan jembatan. Kabel digunakan untuk menopang gelagar di antara dua tumpuan dimana kabel berpusat pada Jembatan Beton BertulangJembatan ini tersusun dari pelat monolit, dengan bentang dari tumpuan ke tumpuan tanla didukung oleh gelagar atau balok melintang. Jembatan beton bertulang lebih efisien bila digunakan untuk bentang jembatan yang Jembatan BajaJenis ini diketahui memiliki konstruksi jembatan baja yang diperhitungkan dengan kebutuhan bentangnya, apakah akan memakai material baja dalam bentuk rangka ataupun baja profil menerus. Jembatan ini menggunakan berbagai macam komponen dan sistem struktur baja seperti deck, girder, rangka batang, pelengkung, penahan, dan penggantung Jembatan KompositJembatan komposit adalah jenis jembatan yang mengkombinasikan material-material yang berbeda sehingga dapat membentuk satu kesatuan yang memiliki sifat yang lebih Jembatan Batu bataJembatan batu kali/bata dibuat dari pasangan batu kali atau bata merah. Jembatan batu-bata merupakan jenis jembatan dengan sistem gravitasi yang kekuatannya mengandalkan berat Jenis-jenis Jembatan serta Contoh dan Fungsinya Sumber Jembatan KayuJembatan kayu lebih sesuai untuk konstruksi sederhana dengan bentang jarak yang pendek. Sebab dalam hal ini dikarenakan untuk bentang yang panjang, material kayu sudah tidak ekonomis Jembatan BambuSeperti pada nama jenis jembatannya, jembatan bambu terbuat dari susunan bambu-bambu. Jembatan ini terbilang ekonomis dalam biaya pembangunannya, namun begitu sebaiknya jembatan ini hanya dibangun untuk menjembatani bentang jarak yang beberapa jenis-jenis konstruksi jembatan yang ada di sekitar kita. Semoga ulasan di atas bermanfaat. ANG
Jembatan merupakan struktur konstruksi yang menghubungkan dua bagian jalan yang terputus karena adanya saluran irigasi maupun lembah dan lain sebagainya. Selain sebagai jalan penghubung jembatan juga mampu mempercepat rute transportasi ketimbang anda harus memutar atau menggunakan perahu. Jembatan sendiri juga bisa jadi salah satu landmark sebuah daerah seperti jembatan Suramadu yang menghubungkan kota Surabaya dengan pulau Madura. Ada pula jembatan ampera kebanggaan kota Palembang yang juga menarik wisatawan. Sejarah Jembatan Jembatan dahulunya dibuat dengan kayu untuk menyeberangi sungai. Selain kayu dahulu jembatan juga dibuat dengan batu yang ditumpuk-tumpuk. Pada zaman Emperor Roma jembatan mulai didesain dengan bentuk melengkung. Kala kaisar Romawi jembatan mulai dibuat dengan bata dan mortar. Pada abad ke 19 jembatan mulai menggunakan rangka besi yang tidak mudah lapuk dan lebih kuat menahan beban. Lebar jembatan juga dibuat lebih lebar sehingga bisa dilewati banyak kendaraan. Sumber Apabila dibedakan berdasarkan segi strukturnya maka jembatan terbagi atas beberapa jenis sebagai berikut ini Jembatan Movable Jembatan ini merupakan jembatan bergerak sehingga jembatan ini bisa digerakkan dengan bantuan komando manusia. Jembatan ini bisa diputar keatas atau ke tepi sehingga jika ada perahu yang melewati jembatan bagian atasnya tidak rusak menabrak jembatan. Jembatan Gantung Jembatan ini memakai hanger atau kabel baja dan kabel utama sebagai penggantung dan tarikan dari kedua sisi ujung jembatan tersebut. Untuk membuat jembatan gantung anda perlu blok angkur, menara portal dan girder lantai. Jembatan Pelengkung Jembatan ini memiliki ciri khas lengkungan dibagian tengah jembatannya. Lengkungan jembatan ini berfungsi untuk memindahkan berat dari jembatan dan beban ke dorong horizontal tertahan Jembatan Alang Jembatan alang memiliki struktur yang sangat sederhana ketimbang jembatan lainnya. jembatan ini berupa balok horizontal yang disangga dengan tiang penompang dikedua pangkalnya. Jika dibedakan berdasarkan material yang digunakan maka jembatan terbagi atas empat jenis yaitu Jembatan Kayu jembatan ini memakai material kayu dalam konstruksinya. Jembatan kayu mudah dibuat sehingga tak membutuhkan waktu yang lama dalam pembangunannya namun jembatan ini mudah lapuk. Jembatan Baja jembatan baja menggunakan konstruksi baja dalam pembangunannya. Baja lebih kuat drai bahan kayu dan lebih murah ketimbang bahan beton. Baja juga mampu mengikuti bentuk arsitektur dan mudah dalam pemasangannya. Bahan baja juga bisa dibongkar pasang dengan cepat sehingga tidak boros dalam penggunaan bahan. Jembatan Besi Kontruksi Jembatan besi memiliki material besi yang harganya lebih mahal ketimbang material lainnya. Biarpun begitu jembatan besi mampu bertahan terhadap cuaca yang ekstrim. Jembatan besi juga mampu menampung beban yang amat berat seperti kereta api. Tips Membangun Jembatan Dalam membangun jembatan tidak boleh sembarangan. Salah perhitungan jembatan akan mudah ambruk walaupun dibuat dari bahan yang sangat kuat sekalipun. Untuk itu perhatikan kontur tanah dimana kepala jembatan akan dibangun. Anda juga perlu memperhatikan bagian tengah jembatan apakah merupakan daratan atau lautan. Pilihlah bahan jembatan yang sesuai jika bagian jembatan merupakan perairan maka pilih bahan yang tahan akan air. Dalam pembangunan jembatan membuat kerangka yang aman dan kuat menjadi poin pertama yang perlu diperhatikan. Ada baiknya untuk melakukan evaluasi setiap beberapa tahun sekali untuk mengetahui kelayakan jembatan. Apalagi jembatan yang sudah tua perlu mengalami perbaikan agar daya tahannya bisa optimal. Semoga bermanfaat ya ulasan diatas
Untuk memahami berbagai bentuk struktur jembatan, terlebih dahulu perlu ditinjau tentang klasifikasi jembatan. Klasifikasi jembatan dapat dibagi berdasarkan material super strukturnya, penggunanya, sistem struktur yang digunakan, dan kondisi pendukung. Selain itu juga perlu dipahami desain konseptual jembatan agar dapat menentukan jenis jembatan yang sesuai. Klasifikasi Jembatan 1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan a Klasifikasi material superstruktur Menurut material superstrukturnya jembatan diklasifikasikan atas − Jembatan baja Jembatan yang menggunakan berbagai macam komponen dan sistem struktur baja deck, girder, rangka batang, pelengkung, penahan dan penggantung kabel. − Jembatan beton Jembatan yang beton bertulang dan beton prategang − Jembatan kayu Jembatan dengan bahan kayu untuk bentang yang relatif pendek − Jembatan Metal alloy Jembatan yang menggunakan bahan metal alloy seperti alluminium alloy dan stainless steel − Jembatan komposit Jembatan dengan bahan komposit komposit fiber dan plastik − Jembatan batu Jembatan yang terbuat dari bahan batu; di masa lampau batu merupakan bahan yang umum digunakan untuk jembatan pelengkung. b Klasifikasi berdasarkan penggunanya − Jembatan jalan Jembatan untuk lalu lintas kendaraan bermotor − Jembatan kereta api Jembatan untuk lintasan kereta api − Jembatan kombinasi Jembatan yang digunakan sebagai lintasan kendaraan bermotor dan kereta api − Jembatan pejalan kaki Jembatan yang digunakan untuk lalu lintas pejalan kaki − Jembatan aquaduct Jembatan untuk menyangga jaringan perpipaan saluran air c Klasifikasi berdasarkan sistem struktur yang digunakan − jembatanI–Girder. Gelagar utama terdiri dari plat girder atau rolled-I. Penampang I efektif menahan beban tekuk dan geser. − Jembatan gelagar kotak box girder Gelagar utama terdiri dari satu atau beberapa balok kotak baja fabrikasi dan dibangun dari beton, sehingga mampu menahan lendutan, geser dan torsi secara efektif. 1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan Sejumlah Balok T dari beton bertulang diletakkan bersebelahan untuk mendukung beban hidup − Jembatan Gelagar Komposit Plat lantai beton dihubungkan dengan girder atau gelagar baja yang bekerja sama mendukung beban sebagai satu kesatuan balok. Gelagar baja terutama menahan tarik sedangkan plat beton menahan momen lendutan. − Jembatan gelagar grillage grillage girder Gelagar utama dihubungkan secara melintang dengan balok lantai membentuk pola grid dan akan menyalurkan beban bersama-sama − Jembatan Dek Othotropic Dek terdiri dari plat dek baja dan rusuk/rib pengaku − Jembatan Rangka Batang Truss Elemen-elemen berbentuk batang disusun dengan pola dasar menerus dalam struktur segitiga kaku. Elemen-elemen tersebut dihubungkan dengan sambungan pada ujungnya. Setiap bagian menahan beban axial juga tekan dan tarik. Gambar menunjukkan Jembatan truss Warren dengan elemen vertikal yang disebut ”through bridge”, plat dek diletakkan melintasi bagian bawah jembatan Gambar Jembatan Truss Warren Sumber Chen & Duan, 2000 − Jembatan Pelengkung arch Pelengkung merupakan struktur busur vertikal yang mampu menahan beban tegangan axial − Jembatan Kabel Tarik Cablestayed Gelagar digantung oleh kabel berkekuatan tinggi dari satu atau lebih menara. Desain ini lebih sesuai untuk jembatan jarak panjang 1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan Gelagar digantung oleh penggantung vertikal atau mendekati vertikal yang kemudian digantungkan pada kabel penggantung utama yang melewati menara dari tumpuan satu ke tumpuan lainnya. Beban diteruskan melalui gaya tarik kabel. Desain ini sesuai dengan jembatan dengan bentang yang terpanjang. d Klasifikasi berdasarkan kondisi pendukung Gambar menunjukkan tiga perbedaan kondisi pendukung untuk gelagar dan gelagar rangka Gambar Pendukung gelagar jembatan a gelagar sederhana; b gelagar menerus; c gelagar gerber Sumber Chen & Duan, 2000 − Jembatan dengan pendukung sederhana Gelagar utama atau rangka batang ditopang oleh roll di satu sisi dan sendi di sisi yang lainnya. − Jembatan dengan pendukung menerus Gelagar atau rangka batang didukung menerus oleh lebih dari tiga sendi sehingga menjadi sistem struktur yang tidak tetap. Kecenderungan itu lebih ekonomis karena jumlah sambungan sedikit serta tidak memerlukan perawatan. Penurunan pada pendukung sebaiknya dihindari. − Jembatan gerber jembatan kantilever Jembatan menerus yang dibuat dengan penempatan sendi di antara pendukung. − Jembatan rangka kaku Gelagar terhubung secara kaku pada sub struktur Desain Konseptual Desain jembatan merupakan sebuah kombinasi kreasi seni, ilmu alam, dan teknologi. Desain konseptual merupakan langkah awal yang harus di ambil perancang untuk mewujudkan dan menggambarkan 1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan jembatan untuk menentukan fungsi dasar dan tampilan, sebelum dianalisa secara teoritis dan membuat detail-detail desain. Proses desain termasuk pertimbangan faktor-faktor penting seperti pemilihan sistem jembatan, material, proporsi, dimensi, pondasi, estetika dan lingkungan sekitarnya. Perencanaan jembatan secara prinsip dimaksudkan untuk mendapatkan fungsi tertentu yang optimal. Proyek jembatan diawali dengan perencanaan kondisi yang mendasar. Untuk mendapatkan tujuan yang spesifik, jembatan memiliki beberapa arah yang berbeda-beda; lurus, miring atau tidak simetris, dan melengkung horisontal seperti terlihat pada Gambar Jembatan lurus mudah di rencanakan dan dibangun tetapi memerlukan bentang yang panjang. Jembatan miring atau jembatan lengkung umumnya diperlukan untuk jalan raya jalur cepat expressway atau jalan kereta api yang memerlukan garis jalan harus tetap lurus atau melengkung ke atas, sering memerlukan desain yang lebih sulit. Lebar jembatan tergantung pada keperluan lalu lintasnya. Untuk jembatan layang, lebarnya ditentukan oleh lebar jalur lalu lintas dan lebar jalur pejalan kaki, dan seringkali disamakan dengan lebar jalannya. Gambar Arah Jembatan Sumber Chen & Duan, 2000 Estetika – selaras dengan lingkungan Jembatan harus berfungsi tidak saja sebagai jalan, tetapi struktur dan bentuknya juga harus selaras dan meningkatkan nilai lingkungan sekitarnya. Meskipun terdapat perbedaan pandangan estetika dalam teknik jembatan, Svensson 1998 menyarankan − Pilih sistem struktur yang bersih dan sederhana seperti balok, rangka, pelengkung atau struktur gantung; jembatan harus terlihat terpercaya dan stabil; − Terapkan proporsi tiga dimensional yang indah, antar elemen struktural atau panjang dan ukuran pintu masuk jembatan − Satukan semua garis pinggir struktur, yang menentukan tampilannya. Kekurangan salah satu bagian tersebut akan dapat menyebabkan kekacauan, kebimbangan dan perasaan ragu-ragu. Transisi dari bentuk garis lurus ke garis lengkung akan membentuk parabola. − Perpaduan yang sesuai antara struktur dan lingkungannya akan menjadi lansekap kota. Sangat perlu skala struktur dibandingkan skala lingkungan sekitarnya. 1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan − Pemilihan material akan sangat berpengaruh pada estetika − Kesederhanaan dan pembatasan pada bentuk struktural asli sangat penting − Tampilan yang menyenangkan dapat lebih ditingkatkan dengan pemakaian warna − Ruang di atas jembatan sebaiknya dibentuk menjadi semacam jalan yang dapat berkesan dan membuat pengendara merasa nyaman. − Strukturnya harus direncanakan sedemikian rupa sehingga aliran gaya dapat diamati dengan jelas − Pencahayaan yang cukup akan dapat meningkatkan tampilan jembatan pada malam hari. Gambar berikut menunjukkan konsep rancangan jembatan Ruck-a-Chucky melintasi sungai Amerika sekitar 17 km dari bendungan Auburn di California. Anker kabel untuk Lengkung horisontal kabel penahan jembatan sepanjang 396 m direncanakan di sisi bukit. Meskipun jembatan ini tidak pernah dibangun, desain ini sesuai dengan topografi lingkungan sekitarnya, dan merupakan sebuah desain yang sangat memahami lingkungan. Gambar Konsep desain jembatan Ruck-a-Chucky Sumber Chen & Duan, 2000 e Pemilihan Jenis Jembatan Pemilihan jenis-jenis jembatan merupakan tugas yang kompleks untuk memenuhi keinginan pemilik. Tabel menunjukkan format matriks 1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan evaluasi yang dapat digunakan untuk memilih jenis-jenis jembatan. Untuk poin yang ada pada tabel tersebut untuk faktor prioritas diberikan penilaian 1 – 5 1 = rendah; 2 = standar; 3 = tinggi; 4 = tinggi sekali; 5 = sangat tinggi. Tingkat kualitas diberikan dalam skala 1 – 5 1 = kurang; 2 = cukup; 3 = bagus; 4 = sangat bagus; 5 = sempurna. Bobot penilaian berisi perkalian faktor prioritas dengan faktor tingkat kualitas dan dihitung untuk setiap alternatif jenis jembatan. Jembatan dengan jenis yang memiliki total nilai tertinggi akan menjadi alternatif terbaik. Tabel Format matriks evaluasi untuk memilih jenis jembatan Tipe jembatan Poin 1 Prioritas 2 Kualitas 3 Bobot penilaian 2 x 3 Struktural Trafik Kemudahan konstruksi Pemeliharaan dan pemeriksaan Dampak jadwal konstruksi Estetika Lingkungan Pengembangan selanjutnya Biaya Total penilaian Tipe jembatan umumnya ditentukan oleh berbagai faktor seperti beban yang direncanakan, kondisi geografi sekitar, jalur lintasan dan lebarnya, panjang dan bentang jembatan, estetika, persyaratan ruang di bawah jembatan, transportasi material konstruksi, prosedur pendirian, biaya dan masa pembangunan. Tabel berikut menunjukkan aplikasi panjang bentang beberapa tipe jembatan. Tabel Tipe jembatan dan aplikasi panjang jembatan Tipe jembatan Panjang bentang m Contoh jembatan dan panjangnya Gelagar beton prestress 10 - 300 Stolmasundet, Norwegia, 301 m Gelagar baja I / kotak 15 - 376 Jembatan Sfalassa, Itali, 376 m Rangka baja 40 - 550 Quebec, Canada, 549 m Baja lengkung 50 - 550 Shanghai Lupu, China, 550 m Beton lengkung 40 - 425 Wanxian, China, 425 m tabung baja berisi beton Kabel tarik 110 - 1100 Sutong, China, 1088 m Gantung 150 - 2000 Akaski-Kaikyo, Jepang, 1991 m Bentuk Struktur Jembatan Kemajuan pengetahuan dan teknologi di bidang jembatan sejalan dengan kemajuan peradaban manusia. Bentuk jembatan juga berkembang dari jembatan sederhana hingga jembatan kabel, yang penggunaannya akan disesuaikan dengan keperluan atau kebutuhan. 1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan Pengertian jembatan sederhana adalah ditinjau dari segi konstruksi yang mudah dan sederhana, atau dapat diterjemahkan struktur terbuat dari bahan kayu yang sifatnya darurat atau tetap, dan dapat dikerjakan/dibangun tanpa peralatan modern canggih. Sesederhana apapun struktur dalam perencanaan atau pembuatannya perlu memperhatikan dan mempertim- bangkan ilmu gaya mekanika, beban yang bekerja, kelas jembatan, per- aturan teknis dan syarat-syarat kualitas cheking Di masa lampau untuk menghubungkan sungai cukup dengan menggunakan bambu, atau kayu gelondongan. Bila dibanding dengan bahan lain seperti baja, beton atau lainnya, bahan kayu merupakan bahan yang potensial dan telah cukup lama dikenal oleh manusia. Pada saat bahan baja dan beton digunakan untuk bahan jembatan, bahan kayu masih memegang fungsi sebagai lantai kendaraan. Sifat-sifat Jembatan Kayu Jembatan kayu merupakan jembatan dengan material yang dapat diperbaharui renewable. Kayu adalah sumber daya alam yang pemanfaatannya akhir-akhir ini lebih banyak pada bidang industri kayu lapis, furnitur, dan dapat dikatakan sangat sedikit pemakaiannya dalam bidang jembatan secara langsung sebagai konstruksi utama. Pemakaian kayu sebagai bahan jembatan mempunyai beberapa keuntungan antara lain Kayu relatif ringan, biaya transportasi dan konstruksi relatif murah, dan dapat dikerjakan dengan alat yang sederhana Pekerjaan-pekerjaan detail dapat dikerjakan tanpa memerlukan peralatan khusus dan tenaga ahli yang tinggi Jembatan kayu lebih suka menggunakan dek dari kayu sehingga menguntungkan untuk lokasi yang terpencil dan jauh dari lokasi pembuatan beton siap pakai ready mix concrete. Dek kayu dapat dipasang tanpa bekisting dan tulangan sehingga menghemat biaya Kayu tidak mudah korosi seperti baja atau beton Kayu merupakan bahan yang sangat estetik bila didesain dengan benar dan dipadukan dengan lingkungan sekitar Dari penjelasan diatas, dapat dikatakan bahwa jembatan kayu untuk konstruksi jembatan berat dengan bentang sangat panjang sudah tidak ekonomis lagi. Jadi jembatan kayu lebih sesuai untuk konstruksi sederhana dengan bentang pendek.